Nama Thomas Alva Edison tentunya sudah tak asing lagi bagi masyarakat dunia. Ilmuwan yang memiliki lebih dari seribu hak paten ini telah menciptakan berbagai alat yang bahkan mengubah dunia. Ia adalah penemu dari telegram otomatis, lampu pijar, cap lamp, kinetoskop, kamera film dan masih banyak lagi.
Siapa sangka penemu sekaligus pengusaha asal Milan, Ohio ini merupakan penyandang disabilitas. Edison memiliki masalah dalam pendengarannya sejak usianya 12 tahun. Ia tidak menjelaskan secara detail bagaimana ia kehilangan pendengerannya.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa Edison mengalami hal tersebut karena kecelakan dalam eksperimen bersama dengan ayahnya yakni Charless. Namun sebelum kecelakaan tersebut, Charless juga sudah menderita gangguan pendengaran sehingga disabilitas yang dialami Edison mungkin saja merupakan warisan dari ayahnya.
Tak hanya itu Edison juga ternyata merupakan disleksia yakni gangguan dalam proses belajar. Oleh sebab itu dirinya hanya pergi ke sekolah selama beberapa bulan saja di sekolah dasar karena guru-guru menganggapnya anak yang lamban. Sejak saat itu ibunya terus mengajari Edison hingga menjadi penemu paling sukses.
===
Amanahkan kebutuhan Kaki Palsu / Kaki Tiruan / Prostesis Bapak Ibu pada Profesional Ortotis Prostetis yang Memiliki Surat Ijin Praktik (SIPOP) maupun Surat Ijin Kerja (SIKOP). Sesuai dengan PERMENKES NO 22 TAHUN 2013. Dengan memiliki SIPOP atau SIKOP, berarti Profesional tersebut benar benar berkompeten dan berwenang karena :
1.Telah menempuh pendidikan formal Ortotik Prostetik D3 maupun Sarjana Terapan.
2.Lolos Uji Kompetensi.
3.Terdaftar secara resmi sebagai Tenaga Kesehatan Republik Indonesia dibuktikan dengan kepemilikan STR.
4.Memiliki tempat praktik maupun tempat kerja untuk melayani Bapak Ibu secara Profesional.