Arrohmah Dengan Satu Kaki Semangat Mendaki Gunung

Arrohmah dengan satu kaki semangat mendaki gunung. Arrohmah tak pernah menyangka kepulangannya dari Madura ke Gresik membuatnya kehilangan kaki kanannya. Padahal sejak kecil, gadis yang saat ini berusia 20 tahun gemar mendaki gunung. Hari itu, 8 Maret 2018, Arrohmah yang kuliah di Politeknik Negeri Madura jurusan Bangunan Kapal . Berencana. pulang ke rumhanya di Kecamatan Dridoyo, Gresik, Jawa Timur. Ia ingin mengabarkan ke ayah dan ibunya bahwa ia akan wisuda.

Arrohmah adalah anak sulung dari pasangan Karyono dan Norma Ermawati. Namun nasib berkata lain. Belum sampai di rumahnya, gadis yang memiliki nama lengkap Arrohmah Sukma Permada Marga Dineta ditabrak mobil saat di Bangkalan. Setelah menjalani perawatan di rumah sakit, ia mendapatkan kabar jika kaki kanannya harus diamputasi karena infeksi. Pada tanggal 15 Agustus 2018, Arrohmah kemudian menjalani operasi amputasi di Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya.

Bangkit, kembali mendaki Gunung Prahu

Setelah kakinya diamputasi, perasaan Arrohmah sempat campur aduk karena takut harus meninggalkan aktivis mendaki gunung yang ia cintai. Namun ia mendapatkan dukungan dari keluarga dan teman-temannya untuk kembali mendaki gunung. Pergantian tahun 2019, gadis berjilbab tersebut memutuskan untuk mendaki Gunung Prahu yang ada di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah. Ia mendaki gunung dengan ketinggian 2.565 menggunakan kruk atau tongkat.

Karena terbiasa menggunakan kruk, Arrohmah butuh tenaga ekstra untuk menjaga keseimbangan tubuh. Ia pun beberapa kali dipapah oleh teman-temannya. “Sebelumnya memang enggak pernah, karena sudah biasa pakai kruk, dan itulah pertama kali saya mendaki dengan menggunakan kaki palsu. Memang enggak mudah, karena dengan kaki palsu membuat saya membutuhkan tenaga ekstra untuk bisa melangkahkan kaki serta menjaga keseimbangan tubuh. Bahkan kemarin itu, saya sampai sempat beberapa kali dipapah (dibantu) oleh teman-teman,” tutur dia.

Fotonya jadi perbincangan warganet

Arrohmah mengunggah momen saat mendaki gunung di akun Instagram pribadinya yakni @arrohmahsukmapmd. Tak disangka, unggahan tersebut mendapat respon positif. Tak sedikit ia mendapatkan pujian dan komentar dari warganet. Menurutnya, kehilangan kaki kanannya adalah pelajaran besar dan hanya persoalan waktu untuk beradaptasi. Bagi dirinya, menyerah bukanlah solusi.

“Karena di balik kekurangan atau musibah yang kita alami, Allah pasti memberikan jalan keluar atau solusinya. Tinggal kita saja bagaimana caranya mengambil hikmah tersebut dan terus mempelajarinya,” kata dia. Ia bercerita sejak duduk di bangku SMA sudah ikut pendakian di beberapa gunung di Jawa Timur. Hobi tersebut ia lanjutkan saat kuliah di Madura. Orang tua Arrohmah mendukung semua kegiatannya. Apalagi sang ayah yanga asli Ponorogo, sudah terbiasa dengan wilayah pegunungan.

Sang adik pun mengikut jejak kaka perempuannya. Si bungsu yang masih duduk di bangku SMP, ikut aktif mendaki gunung ada di Jawa Timur. “Kalau adik nomor dua itu perempuan, enggak suka. Tapi yang bungsu, mungkin juga karena cowok, ikut juga mendaki gunung. Saat saya belum tertimpa kecelakaan, sering juga saya ajak. Tapi sebatas gunung-gunung yang ada di Jawa Timur, khawatir mengganggu dia sekolah, masih SMP,” kata dia.

Bekerja di Surabaya

Saat ini Arrohmah bekerja di Surabaya dan sesekali pulang ke Gresik untuk menemui orangtuanya. Jika ada waktu luang, ia akan mendaki gunung bersama teman-temannya. Bagi Arrohmah, musibah yang ia alami sangat berat. Namun yang terpenting adalah bangkit dari keterpurukan. “Bagi yang bernasib sama seperti saya, saya mengatakan bahwa eksplorasi itu penting, mencoba hal baru. Jangan terlalu meratapi nasib dan cobaan yang sedang diberikan oleh Allah. Karena saya percaya asal ada kemauan, Allah akan memudahkan jalan bagi yang mau berusaha,” kata dia.

Ia bersyukur akhirnya mampu bangkit dari keterpurukan. “Karena saya merasa mendaki itu banyak menemukan teman baru. Teman yang sudah seperti keluarga sendiri, yang selalu memberikan dukungan dan dukungan. Karena itu saya merasa nyaman, dan pastinya saya tetap bersyukur dengan kondisi yang ada saat ini. Serta tetap menjadi diri sendiri,” ujar Arrohmah.

=====

Amanahkan kebutuhan Kaki Palsu / Kaki Tiruan / Prostesis Bapak Ibu pada Profesional Ortotis Prostetis yang Memiliki Surat Ijin Praktik (SIPOP) maupun Surat Ijin Kerja (SIKOP).

Sesuai dengan PERMENKES NO 22 TAHUN 2013.

Dengan memiliki SIPOP atau SIKOP, berarti Profesional tersebut benar benar berkompeten dan berwenang karena :

1. Telah menempuh pendidikan formal Ortotik Prostetik D3 maupun Sarjana Terapan.

2. Lolos Uji Kompetensi.

3. Terdaftar secara resmi sebagai Tenaga Kesehatan Republik Indonesia dibuktikan dengan kepemilikan STR.

4. Memiliki tempat praktik maupun tempat kerja untuk melayani Bapak Ibu secara Profesional

Kami siap melayani secara Profesional.

SIPOP : 010/SIPOP/33.11/XI/2017

Konsultasi gratis : 081327721518

ipoedkakipalsu.com




Recent Post

Konsultasi Gratis

Silahkan hubungi kami di nomor berikut: 

081327721518