Arwa Mohamed El Ramly menghadapi tantangan besar ketika pertama kali memasuki dunia sekolah. Dengan kondisi fisik yang tidak biasa, ia harus membuktikan bahwa ia mampu mengikuti pelajaran seperti anak-anak lainnya. Kepercayaan dirinya tumbuh dari hari ke hari, meskipun awalnya ia sering menjadi pusat perhatian teman-temannya.
Adaptasi Arwa dengan Teknik Khusus di Sekolah
Dengan latihan dan semangat yang tinggi, Arwa mengembangkan berbagai teknik khusus menggunakan kakinya untuk beraktivitas di kelas:
- Menulis di buku catatan dengan kaki
- Mengangkat tangan saat ingin bertanya
- Membuka dan menutup buku pelajaran sendiri
- Berpartisipasi aktif dalam diskusi kelas
- Mengerjakan ujian tanpa bantuan
Hal ini membuktikan bahwa Arwa Mohamed El Ramly mampu bersaing secara akademik tanpa mengandalkan tangan, dan bahkan menjadi inspirasi bagi teman-teman serta guru-gurunya.
Inspirasi untuk Pendidikan Inklusif
Kisah Arwa menjadi contoh penting dalam praktik pendidikan inklusif. Ia menunjukkan bahwa setiap anak, dengan segala keunikannya, berhak mendapatkan pendidikan yang setara. Banyak sekolah kini mencontoh model pembelajaran yang menyesuaikan kebutuhan murid seperti Arwa.
===
Amanahkan kebutuhan Kaki Palsu / Kaki Tiruan/Prostesis Bapak Ibu pada Profesional Ortotis Prostetis yang Memiliki Surat Ijin Praktik (SIPOP) maupun Surat Ijin Kerja (SIKOP) Sesuai dengan PERMENKES NO 22 TAHUN 2013. Dengan memiliki SIPOP atau SIKOP, berarti Profesional tersebut benar benar berkompeten dan berwenang karena
- Telah menempuh pendidikan formal Ortotik Prostetik D3 maupun Sarjana Terapan
- Lolos Uji Kompetensi
- Terdaftar secara resmi sebagai Tenaga Kesehatan Republik Indonesia dibuktikan dengan kepemilikan STR
- Memiliki tempat praktik maupun tempat kerja untuk melayani Bapak Ibu secara Profesional