Hariswan dan Harapan Nyata Penerima Kaki Palsu di Aceh. Senyum tak lepas dari wajah Hariswan (16) hari ini. Dia tampak bahagia. Hariswan mendapatkan kaki palsu. Wajahnya tampak berseri, tersenyum ramah dan matanya berkaca-kaca tak sanggup menahan rasa haru. Hariswan duduk di kursi berwarna biru. Kaki palsu sebelah kiri dipasang petugas. Hariswan tak sabar ingin mencobanya. Dia langsung berdiri dan berusaha berjalan, meskipun harus bertatih-tatih. Setiap kaki palsu yang baru dipasang memang harus dilatih terlebih dahulu. Agar bisa menyatu dengan pahanya. Hariswan tak butuh waktu lama beradaptasi dengan kaki palsu itu. Tak banyak bicara. Hariswan larut dalam kegembiraan setelah kaki palsu terpasang di kaki kirinya. Hariswan tambah bersemangat, kepercayaan diri meningkat. “Bagus sekali dengan adanya bantuan ini karena akan membuat anak saya lebih percaya diri Pak. Kami ucapkan Alhamdulillah dan terimakasih kepada Pemerintah Aceh,” kata ayah Hariswan, Adly (50) usai menerima kaki palsu buat buah hatinya.
Adly mengakui, selama ini anaknya kurang percaya diri karena berjalan menggunakan tongkat. Hari ini Adly melihat raut wajah anaknya, tumbuh kepercayaan diri usai kaki palsu terpasang di kaki kirinya. Hariswan dilahirkan dalam kondisi sehat. Namun sekitar setahun lalu petaka menimpanya. Hariswan mengalami kecelakaan, terjatuh dari atas pohon hingga kakinya patah. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk mengobatinya. Bahkan upaya pengobatan tradisional. Namun tidak membuahkan hasil. Hingga tulang kaki Hariswan mulai keropos, dan akhirnya harus diamputasi.
Selama ini dia harus menggunakan tongkat untuk beraktivitas sehari-hari. Remaja yang masih duduk di bangku sekolah di Kabupaten Nagan Raya ini tidak leluasa beraktivitas. Geraknya terbatas. Raut wajah bahagia juga terpancarkan dari penerima bantuan kaki palsu dari Dinas Sosial Aceh lainnya. Yaitu Anuar Yus (46), berprofesi sebagai penarik becak. Selama ini dia harus menggunakan alat bantu tongkat saat mencari sesuap nasi untuk istri dan tiga anaknya di Aceh Tamiang. “Bantuan kaki palsu sekarang dan senang sekali,” ucapnya. Ada harapan digantungkan di atas tumpuan kaki palsu ini. Dengan kaki palsu ini dia bisa lebih mandiri saat beraktivitas. Sehingga bisa menafkahi tiga si buah hatinya yang selalu menanti di rumah. “Harapannya bisa lebih mandiri, ada tiga anak,” ucapnya.
Hampir sama kisah dengan Hariswan. Anuar Yus juga sebelumnya dilahirkan sempurna. Namun nasib berkata lain. Kecelakaan mobil telah membuat kaki kirinya harus diamputasi. Sebelumnya dia bekerja sebagai sopir angkutan. Setelah kejadian tersebut sempat membuat Anuar Yus berputus asa. Namun setelah mendapat becak pemberian Dinas Sosial Aceh ia berusaha untuk bangkit demi anak dan isterinya. Anuar kian mendapatkan asanya kembali setelah Dinas Sosial Aceh menyediakan kaki dan tangan palsu gratis untuk difabel dhuafa seperti dirinya.
“Senang sekali pak, semoga dengan adanya bantuan ini bisa membuat kami mandiri,” ujar ayah dari tiga anak ini. Anuar Yus tampak ceria. Senyum sumringah terpancarkan dari wajahnya usai menerima bantuan kaki palsu. Baginya, kaki palsu ini akan sangat membantu dirinya untuk terus berjuang menafkahi keluarga kecilnya di Aceh Tamiang.
Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Aceh, Isnandar menitipkan pesan pada seluruh penerima kaki dan tangan palsu. Agar bisa merawatnya seperti menjaga tubuh sendiri. Meskipun tidak bisa menggantikan anggota tubuh asli, setidaknya bisa membantu beraktivitas secara mandiri dengan adanya kaki palsu itu. “Yang perlu kami sampaikan ini harus dirawat, nanti akan diberitahukan bagaimana merawat, agar bisa bertahan lama,”. Kata Isnandar di hadapan penerima kaki dan tangan palsu sebanyak 100 orang dari 17 kabupaten/kota di Aceh.
Menurutnya, kaki palsu itu bukan hendak menggantikan anggota tubuh yang hilang itu. Tetapi ini hanya upaya untuk terus meningkatkan semangat hidup dan teruslah tersenyum untuk menggapai cita-cita. “Kalau kita nikmati hidup ini bahagia kita. Inilah bentuk kepedulian pemerintah Aceh,” ucapnya. Isnandar juga memberikan motivasi kepada penyandang disabilitas ini. Menurutnya, ada banyak orang berhasil meski penyandang disabilitas. Bahkan ada yang menjadi atlet, pejabat negara hingga sejumlah profesi lainnya. “Bahkan ada juga pejabat setingkat dinas sekarang itu penyandang disabilitas, jadi jangan berkecil hati, terus belajar dan berjuang,” pintanya.
=====
Amanahkan kebutuhan Kaki Palsu / Kaki Tiruan / Prostesis Bapak Ibu pada Profesional Ortotis Prostetis yang Memiliki Surat Ijin Praktik (SIPOP) maupun Surat Ijin Kerja (SIKOP).
Sesuai dengan PERMENKES NO 22 TAHUN 2013.
Dengan memiliki SIPOP atau SIKOP, berarti Profesional tersebut benar benar berkompeten dan berwenang karena :
1. Telah menempuh pendidikan formal Ortotik Prostetik D3 maupun Sarjana Terapan.
2. Lolos Uji Kompetensi.
3. Terdaftar secara resmi sebagai Tenaga Kesehatan Republik Indonesia dibuktikan dengan kepemilikan STR.
4. Memiliki tempat praktik maupun tempat kerja untuk melayani Bapak Ibu secara Profesional
Kami siap melayani secara Profesional.
SIPOP : 010/SIPOP/33.11/XI/2017
Konsultasi gratis : 081327721518