Johannes Floors karier atletik dimulai ketika ia memutuskan untuk bangkit dari keterbatasannya dan menjadi sprinter paralimpik profesional. Lahir di Jerman pada 1994, Johannes kehilangan kedua kakinya akibat kelainan genetik pada tulang fibula. Meski mengalami amputasi, semangatnya tak pernah padam.
Ia mulai berkompetisi dalam kategori T62 — kategori untuk atlet dengan amputasi bilateral pada tungkai bawah. Sejak awal, Johannes sudah menunjukkan performa luar biasa. Dalam berbagai kejuaraan dunia dan Eropa, ia berhasil membawa pulang medali emas, termasuk saat berlaga di Paralimpiade Tokyo 2020.
Bagi Johannes, berlari menggunakan prostesis adalah pengalaman luar biasa. “Ketika kamu mencapai kecepatan sepuluh meter per detik, kamu merasa seperti terbang,” katanya. Lebih dari itu, keputusan amputasi membuatnya terbebas dari rasa sakit yang telah menghantuinya selama bertahun-tahun.
Keberhasilan Johannes Floors tidak hanya mencetak prestasi, tetapi juga menginspirasi jutaan orang, terutama penyandang disabilitas. Melalui media sosial dan berbagai wawancara, ia sering berbagi kisah perjuangannya untuk memberi harapan bagi yang lain.
Menurut International Paralympic Committee (IPC), atlet seperti Johannes berperan besar dalam memajukan inklusivitas olahraga dunia.
===
Amanahkan kebutuhan Kaki Palsu / Kaki Tiruan/Prostesis Bapak Ibu pada Profesional Ortotis Prostetis yang Memiliki Surat Ijin Praktik (SIPOP) maupun Surat Ijin Kerja (SIKOP) Sesuai dengan PERMENKES NO 22 TAHUN 2013. Dengan memiliki SIPOP atau SIKOP, berarti Profesional tersebut benar benar berkompeten dan berwenang karena
- Telah menempuh pendidikan formal Ortotik Prostetik D3 maupun Sarjana Terapan
- Lolos Uji Kompetensi
- Terdaftar secara resmi sebagai Tenaga Kesehatan Republik Indonesia dibuktikan dengan kepemilikan STR
- Memiliki tempat praktik maupun tempat kerja untuk melayani Bapak Ibu secara Profesional
