Maifa Wanita Tanpa Kaki Hidupi Anaknya dengan Jualan

Maifa Wanita Tanpa Kaki yang Hidupi Anaknya. Tak ada satu pun orang tua di dunia ini yang ingin melihat anaknya sengsara. Dalam kondisi apa pun Maifa senantiasa berjuang dan bekerja keras setiap hari demi kebahagian anak-anaknya. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Maifa Cinta Wulandari, seorang ibu di Malang, Jawa Timur. Yang dengan keterbatasan fisik rela berjualan koran demi menghidupi anaknya.

Maifa merupakan penyandang disabilitas yang tidak memiliki kedua kaki serta telapak tangan sebelah kiri. Kondisi tersebut merupakan bawaan sejak dirinya dilahirkan oleh sang ibu, yang saat ini tinggal di daerah Purwodadi. Kisah Maifa viral di media sosial setelah diunggah oleh Arif melalui akun Facebooknya @ArifWitanto. Dalam unggahan tersebut tampak Maifa yang tengah duduk di pinggir jalan, menunggu orang datang untuk membeli koran dagangannya.

Saat dikonfirmasi, Arif mengatakan jika kisah Maifa yang ia bagikan itu didapat dari temannya di Malang yang bernama Ruwiyanto. Melalui Arif, kemudian menghubungi Ruwiyanto. Ia mengatakan bertemu dengan Maifa sekitar enam bulan lalu. Ruwi bahkan mengaku sempat memantau keseharian Maifa saat sedang menjajakan koran. Ibu satu anak itu mengisi hari-harinya dengan berjualan koran di pertigaan Jalan Letjen Soetoyo, tepatnya di depan Hotel Savana, Malang. Maifa biasa memulai aktivitas berjualannya mulai pukul 04.30 WIB hinggga 09.00 WIB.

“Saya tahu kondisi Bu Maifa karena saya salah satu anggota lembaga zakat di Malang yang keliling di lapangan. Bu Maifa sebelum mangkal jualan koran ke agen dulu habis subuh. Jarak kontrakan Maifa ke lokasi sekitar 2 km,” kata Ruwiyanto saat dihubungi. Setiap pagi Maifa setia diantar menggunakan becak oleh suami kedua. Nuralim (35) yang baru enam bulan menikahinya. Ia menikah lagi lantaran suaminya yang pertama pergi meninggalkannya saat sang anak masih berusia dua bulan.

“Nuralim kalau habis antar Maifa ke tempat jualan koran, ia langsung kerja cari penumpang pakai becak. Nanti jemput lagi antar pulang,” ujar Ruwi. Usai berjualan di kontrakannya yang beralamat di Jalan Simpang Borobudur, Blimbing, Malang. Maifa juga melakukan aktivitas normal seperti ibu rumah tangga lainnya. Mulai dari memasak, menyiapkan keperluan sekolah anaknya, hingga membersihkan rumah. Dengan keterbatasan fisik, wanita berusia 30 itu tetap semangat mencari uang. Penghasilan yang tak menentu, mulai dari Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu tetap. Ia tekuni demi memenuhi kebutuhan hidup dan biaya sekolah anaknya Muhammad Aditya Firman Saputra. Yang masih duduk di sekolah dasar ke 6.

“Aditya ini ingin sekali menjadi penghafal Al-Quran. Alhamdulillah kalau saya pantau ada saja orang yang melintas memberikan uang atau beras kepada Maifa,” tutur Pria asal Malang itu. Mengetahui kondisi tersebut, Ruwi bersama rekan lembaga zakatnya memutuskan untuk mengunjungi kediaman Maifa. Untuk memberikan bantuan berupa uang dan biaya pendidikan anaknya sampai ke jenjang perkuliahan. “Kami dari lembaga memberikan bantuan uang senilai Rp 25 juta untuk keluarga Maifa. Dan membebaskan biaya pendidikan Aditya sampai kuliah dan nanti akan kita pastikan sampai mendapatkan pekerjaan yang layak. Jadi dia tidak perlu lagi memikirkan biaya sekolah anaknya,” ungkapnya.

Bantuan uang tersebut, Maifa belikan satu motor sebagai pengganti becak yang biasa dikendarai suaminya. Tak hanya itu, uang tersebut juga ia belikan tangki bensin mini sebagai modal usaha suaminya. “Sisa uang setelah dibelikan motor dan bensin mini, Bu Maifa mempercayakan kepada saya memegang uang sisa tersebut. Hampir setiap hari ia minta uang untuk beli sayuran dan juga uang bayar kontrakan. Kadang Rp 300 ribu sampai Rp 1 juta,” ujar Ruwi. “Hingga saat ini sisa uang bantuan Bu Maifa di saya ada Rp 7 jutaan. Suaminya sekarang jualan bensin sambil nyambi ojek. Pemerintah sampai saat ini belum memberikan bantuan. Secara administrasi tidak sesuai KTP, Maifa hanya nama samaran di Malang. Di KTP namanya Siti Nurjanah,” tuturnya. Unggahan Ruwiyanto viral di media sosial dan sudah banyak dibagikan ulang oleh warganet lainnya. Berbagai komentar positif serta dukungan juga membanjiri unggahan tersebut.

=====

Amanahkan kebutuhan Kaki Palsu / Kaki Tiruan / Prostesis Bapak Ibu pada Profesional Ortotis Prostetis yang Memiliki Surat Ijin Praktik (SIPOP) maupun Surat Ijin Kerja (SIKOP).

Sesuai dengan PERMENKES NO 22 TAHUN 2013.

Dengan memiliki SIPOP atau SIKOP, berarti Profesional tersebut benar benar berkompeten dan berwenang karena :

1. Telah menempuh pendidikan formal Ortotik Prostetik D3 maupun Sarjana Terapan.

2. Lolos Uji Kompetensi.

3. Terdaftar secara resmi sebagai Tenaga Kesehatan Republik Indonesia dibuktikan dengan kepemilikan STR.

4. Memiliki tempat praktik maupun tempat kerja untuk melayani Bapak Ibu secara Profesional

Kami siap melayani secara Profesional.

SIPOP : 010/SIPOP/33.11/XI/2017

Konsultasi gratis : 081327721518

ipoedkakipalsu.com

Recent Post

Konsultasi Gratis

Silahkan hubungi kami di nomor berikut: 

081327721518