Kaki Palsu Solo — Kita sebagai manusia sebagai makhluk sosial pasti tahu dengan mitos-mitos yang menyebar luas dikalangan masyarakat luas, yang menyinggung masalah dampak hujan-hujanan. Tapi apakah semua mitos itu benar, atau hanya sekedar omongan belaka? Mari kita bahas!
Kehujanan katanya bikin batuk pilek
Saat masih kecil, orang tua anda pasti pernah bilang kalau kehujanan bisa membuat diri anda terkena batuk pilek. Orang tua biasanya akan menyuruh Anda untuk segera mandi dan keramas setelah terkena hujan. Padahal fakta menunjukkan kalau kehujanan tidak menimbulkan penyakit batuk maupun pilek. Tubuh yang mengalami perubahan suhu yang ekstrim akan dengan mudah terserang penyakit. Jadi bukan karena air hujan, tetapi karena perubahan suhu tubuh kita lah yang membuat kita bisa saja terserang pilek.
Katanya air hujan merusak kulit
Banyak orang yang meyakini kalau air hujan dapat membuat kulit rusak. Padahal kelembapan udara saat hujan turun malah bisa membuat kulit semakin sehat. Hal ini disebabkan karena air hujan memiliki pH basa yang baik untuk kulit tubuh. Tetapi tetap saja kita tidak boleh hujan-hujanan dengan alasan ingin mempercantik diri ya!
Katanya hujan gerimis bikin sakit kepala
Beberapa orang mempercayai kalau hujan gerimis membuat anda mengalami sakit kepala. Faktanya, sakit kepala setelah terkena air hujan tidak memiliki sebab akibat yang jelas. Kehujanan tidak serta merta mengakibatkan sakit kepala. Bisa saja penurunan imunitas badan menjadi salah satu masalahnya. Seperti yang kita bahas diatas, perubahan suhu badan secara ekstrim dapat menurunkan imunitas tubuh. Mungkin saja yang menjadi penyebab sakit kepala adalah menurunnya imunitas tubuh karena perubahan suhu yang disebabkan oleh hujan. Jadi, air hujan gerimis nggak ada hubungannya dengan sakit kepala
Masih percaya dengan mitos yang keliru tadi? Tapi alangkah baiknya jika kita selalu mengantisipasi datangnya hujan, selalu sedia payung atau jas hujan sebelum hujan. Apabila anda jatuh sakit karena hujan-hujanan, lebih baik segera periksakan diri ke dokter dan pastikan dokter tersebut memiliki surat ijin praktek agar apa yang dilakukan sesuai dengan standar operasional.
=====
Begitupun juga dengan masalah Orthosis Prosthetis, amanahkan kebutuhan Kaki Palsu / Kaki Tiruan / Prostesis Bapak Ibu pada Profesional Ortotis Prostetis yang Memiliki Surat Ijin Praktik (SIPOP) maupun Surat Ijin Kerja (SIKOP).
Sesuai dengan PERMENKES NO 22 TAHUN 2013.
Dengan memiliki SIPOP atau SIKOP, berarti Profesional tersebut benar benar berkompeten dan berwenang karena :
1. Telah menempuh pendidikan formal Ortotik Prostetik D3 maupun Sarjana Terapan.
2. Lolos Uji Kompetensi.
3. Terdaftar secara resmi sebagai Tenaga Kesehatan Republik Indonesia dibuktikan dengan kepemilikan STR.
4. Memiliki tempat praktik maupun tempat kerja untuk melayani Bapak Ibu secara Profesional
Kami siap melayani secara Profesional.
SIPOP : 010/SIPOP/33.11/XI/2017
Konsultasi gratis : 081327721518
Kaki Palsu Solo
