Sejumlah penyandang disabilitas di Jepang menjadi pemain eSports yang andal. Mereka membuktikan bahwa disabilitas tidak menghalangi mereka untuk memainkan game itu.
Pemain game Street Fighter, Shunya Hatakeyama menderita distrofi otot. Ia menggunakan dagunya untuk meluncurkan serangan kombo yang menghancurkan dalam game itu. Ia bukan satu-satunya gamer Jepang yang membuktikan bahwa disabilitas bukanlah penghalang dalam memainkan eSports.
Naoya Kitamura adalah seorang tunanetra yang mengandalkan suara untuk bermain game Tekken 7. Ia juga berharap keterampilannya dalam industri bernilai miliaran dolar ini akan membantu masyarakat berpikiran lebih terbuka.
Game kompetitif kini marak di seluruh dunia. Penghasilan global dari eSports diperkirakan melebihi 1 miliar dolar, dan banyak yang memperkirakan game ini suatu saat akan dikutsertakan dalam Olimpiade. Tidak seperti di Korea Selatan dan China yang tergila-gila dengan eSports, sektor ini belum begitu besar di Jepang namun perlahan-lahan mulai mengakar.
===
Amanahkan kebutuhan Kaki Palsu / Kaki Tiruan/Prostesis Bapak Ibu pada Profesional Ortotis Prostetis yang Memiliki Surat Ijin Praktik (SIPOP) maupun Surat Ijin Kerja (SIKOP) Sesuai dengan PERMENKES NO 22 TAHUN 2013. Dengan memiliki SIPOP atau SIKOP, berarti Profesional tersebut benar benar berkompeten dan berwenang karena
1.Telah menempuh pendidikan formal Ortotik Prostetik D3 maupun Sarjana Terapan
2. Lolos Uji Kompetensi
3. Terdaftar secara resmi sebagai Tenaga Kesehatan Republik Indonesia dibuktikan dengan kepemilikan STR
4. Memiliki tempat praktik maupun tempat kerja untuk melayani Bapak Ibu secara Profesional