Kisah Pak Ponijo, Pahlawan Anak-Anak Kekurangan Nutrisi

Selain pahlawan yang berjuang demi bangsa dan negara, ada pula sosok pahlawan yang berjuang di tengah masyarakat. Sosok pahlawan ini memang tak punya tanda penghargaan atau diakui pemerintah, namun sosok seperti mereka diakui dan dibutuhkan pada lingkungannya. Salah satu sosok pahlawan itu ada pada diri Pak Ponijo.

Pak Ponijo, sorang penjualan koran di Perempatan Klodran, Bantul. Sebenarnya dia bukan penjual koran biasa, karena hasil penjualan koran itu digunakan untuk terapi putrinya. Ia juga menyisihkan uangnya untuk membeli sembako bagi anak-anak dhuafa dan kurang nutrisi yang tinggal di sekitar rumahnya.

Padahal sejak kecil, dia memiliki kondisi fisik yang kurang sempurna. Namun, kini dia sudah mampu berdamai dengan kondisinya yang berbeda. Niat baik Pak Ponijo berawal dari kepergian anak pertamanya karena kekurangan nutrisi. Peristiwa itu membuatnya merasa sangat bersalah. Apalagi orang sekitar menganggap dia tak bisa mengurus keluarganya.

Sejak saat itu, Pak Panijo berjanji akan merawat putrinya sepenuh hati dan berbagi ke anak-anak dhuafa lainnya, agar mereka tidak bernasib sama dengan anaknya. Sementara itu putrinya sendiri menderita seperti apa yang dimiliki Pak Ponijo. Mereka bergantung kursi roda dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Sehari-hari, Pak Ponijo berjualan koran di jalanan Kota Yogyakarta. Sementara mulai siang hari, dia berjualan kanebo hingga petang menjelang. Dengan keuntungan Rp1.000 per buah, tiap hari dia bisa menjual 13-14 kanebo. Sementara dia bisa membawa uang Rp20 ribu sehari dari berjualan koran. Keuntungan sebanyak Rp2.000-3.000, ia sisihkan untuk terapi anaknya yang berusia 6 tahun.

Tulang putrinya mengalami pembengkokan dan tak bisa tumbuh normal. Sedangkan sebagian keuntungan itu ia sisihkan untuk makan dan sebagian lagi ia belikan sembako bagi para anak-anak dhuafa di sekitarnya. Karena kemauannya untuk membantu, Pak Ponijo menjadi sosok pahlawan bagi anak-anak dhuafa dan mereka yang kurang nutrisi. Di mata mereka, Pak Ponijo menjadi sosok yang mengagumkan dan menjadi dambaan karena kebaikan dan ketulusannya.

=====

Amanahkan kebutuhan Kaki Palsu / Kaki Tiruan / Prostesis Bapak Ibu pada Profesional Ortotis Prostetis yang Memiliki Surat Ijin Praktik (SIPOP) maupun Surat Ijin Kerja (SIKOP).
Sesuai dengan PERMENKES NO 22 TAHUN 2013.

Dengan memiliki SIPOP atau SIKOP, berarti Profesional tersebut benar benar berkompeten dan berwenang karena :

  1. Telah menempuh pendidikan formal Ortotik Prostetik D3 maupun Sarjana Terapan.
  2. Lolos Uji Kompetensi.
  3. Terdaftar secara resmi sebagai Tenaga Kesehatan Republik Indonesia dibuktikan dengan kepemilikan STR.
  4. Memiliki tempat praktik maupun tempat kerja untuk melayani Bapak Ibu secara Profesional

Kami siap melayani secara Profesional.
SIPOP : 010/SIPOP/33.11/XI/2017

Konsultasi gratis : 081327721518

ipoedkakipalsu.com

Recent Post

Konsultasi Gratis

Silahkan hubungi kami di nomor berikut: 

081327721518