Rini Tanpa Telapak Tangan Belajar Operasikan Komputer

Rini Tanpa Telapak Tangan Belajar Operasikan Komputer. Kekurangan fisik seharusnya tidak menjadi hambatan bagi seseorang dalam melakukan berbagai hal. Hal ini dibuktikan Rini, 21, seorang perempuan muda yang kedua telapak tangannya diamputasi akibat diremukkan mesin pengepak barang di pabrik.
 
Sejak bergabung dengan Rumah Gemilang Indonesia (RGI) Masjid Raya Al-Azhar Sentra Jakarta Timur, Rini mulai belajar untuk mengoperasikan komputer. Rini ingin sekali untuk tetap bisa bermanfaat, dengan mengoperasikan komputer, Rini berharap bisa kembali membantu kedua orangtuanya. Peserta diklat RGI Al-Azhar Sentra Primer angkatan ke 3 ini tampak seperti biasa memasuki ruang kelas Teknik Komputer. Rini mengikuti arahan instruktur untuk menghidupkan komputer setelah aktivitas pagi yaitu kajian dan dhuha bersama selesai dilaksanakan. Rini mulai kesulitan karena jari-jarinya tidak terbiasa dan terasa sulit dikendalikan. Kendati bukan kali ini saja Rini bersentuhan dengan komputer. Tapi jari-jari manusia terasa sangat kaku dan tidak selincah yang orang normal miliki. Gadis yang sudah kehilangan dua buah tangannya ini sangat sulit awalnya untuk mengoperasikan komputer karena Rini sudah kehilangan telapak tangannya.

“Ada semangat kuat untuk bangkit dan menghadapi kenyataan hidup yang sudah terjadi. Saya tahu saya akan menghadapi banyak kesulitan untuk belajar komputer. Tapi bagi saya tidak ada yang tidak mungkin selama saya berusaha keras,” tutur Rini. Kejadian yang menyebabkan Rini harus rela kehilangan kedua telapak tangannya tersebut terjadi pada Januari 2013. Sebagai tenaga packing atau pengepakan, Rini bertanggung jawab atas mengepakan barang ditempatnya bekerja. Rini harus melihat barang yang masuk. Saat melihat ada barang yang masuk tanpa melewati proses pengepakan membuat Rini berinisiatif mengambil barang tersebut. Dengan cepat mesin press itu dengan cepat meremukkan jari-jari tangannya. Kejadian itu membuat Rini kehilangan dua buah telapak tangannya karena jari hingga pergelangan tangannya harus diamputasi oleh dokter.

RGI merupakan proyek dakwah dan pendidikan dari Al Azhar Peduli Ummat. Program ini menyediakan pusat pemberdayaan dan keterampilan pembentukan sumber daya manusia. Melalui pemberian pembinaan keterampilan produktif dalam bentuk pendidikan dan pelatihan. Kurikulum dan pelatihan RGI diarahkan pada pelatihan keterampilan hidup yang berorientasi pada pencapaian tujuan. Tujuan yang ingin dicapai adalah membentuk karakter Sumber Daya Manusia (SDM) yang produktif dan berdaya saing. Sehingga mereka siap terjun ke dunia usaha sesuai dengan keahliannya masing-masing.

=====

Amanahkan kebutuhan Kaki Palsu / Kaki Tiruan / Prostesis Bapak Ibu pada Profesional Ortotis Prostetis yang Memiliki Surat Ijin Praktik (SIPOP) maupun Surat Ijin Kerja (SIKOP).

Sesuai dengan PERMENKES NO 22 TAHUN 2013.

Dengan memiliki SIPOP atau SIKOP, berarti Profesional tersebut benar benar berkompeten dan berwenang karena :

1. Telah menempuh pendidikan formal Ortotik Prostetik D3 maupun Sarjana Terapan.

2. Lolos Uji Kompetensi.

3. Terdaftar secara resmi sebagai Tenaga Kesehatan Republik Indonesia dibuktikan dengan kepemilikan STR.

4. Memiliki tempat praktik maupun tempat kerja untuk melayani Bapak Ibu secara Profesional

Kami siap melayani secara Profesional.

SIPOP : 010/SIPOP/33.11/XI/2017

Konsultasi gratis : 081327721518

ipoedkakipalsu.com

Recent Post

Konsultasi Gratis

Silahkan hubungi kami di nomor berikut: 

081327721518