Saat berusia 44 tahun, pria yang akrab disapa Slamet ini mengalami kecelakaan kerja yang mengakibatkan kaki kirinya putus dan jari jemari kedua tangannya rusak. Kecelakaan kerja yang terjadi tahun 1990 memaksa Slamet berhenti bekerja di Perusahaan Listrik Negara (PLN) wilayah Klaten, Jawa Tengah. Butuh waktu dua tahun untuk kembali memiliki semangat hidup. Slamet sempat belajar di Pusat Rehabilitasi Yayasan Kristen untuk Kesehatan Umum (Yakkum) di Yogyakarta serta mengikuti berbagai pendidikan dan ketrampilan khusus bagi penyandang cacat.
Berkat ketekunannya, Slamet diangkat menjadi staf Yakkum. Slamet bahkan mendapat kesempatan dikirim ke Selandia Baru, Australia dan Belanda untuk mengikuti berbagai pelatihan. Pada tahun 2003, Slamet mendirikan CV Mandiri Craft memakai tabungan dan warisan orangtuanya. Ia mengajak 25 sesama difabel di Yakkum untuk bergabung dengannya. Mereka memproduksi mainan anak-anak.
Saat usahanya sedang berkembang, tiba-tiba gempa bumi yang terjadi di Yogyakarta tahun 2006 meruntuhkan usahanya. Seluruh mesin yang berjumlah 15unit rusak. Setelah sempat terpuruk selama beberapa bulan, Slamet bangkit kembali dan mengajak para difabel korban gempa untuk bergabung. Produksi Mandiri Craft kini telah merambah pasar mancanegara dan rutin mengekspor satu kontainer ke Jepang, Belanda, Australia dan Jerman setiap tiga bulan sekali.
===
Amanahkan kebutuhan Kaki Palsu / Kaki Tiruan / Prostesis Bapak Ibu pada Profesional Ortotis Prostetis yang Memiliki Surat Ijin Praktik (SIPOP) maupun Surat Ijin Kerja (SIKOP). Sesuai dengan PERMENKES NO 22 TAHUN 2013. Dengan memiliki SIPOP atau SIKOP, berarti Profesional tersebut benar benar berkompeten dan berwenang karena :
1.Telah menempuh pendidikan formal Ortotik Prostetik D3 maupun Sarjana Terapan.
2.Lolos Uji Kompetensi.
3.Terdaftar secara resmi sebagai Tenaga Kesehatan Republik Indonesia dibuktikan dengan kepemilikan STR.
4.Memiliki tempat praktik maupun tempat kerja untuk melayani Bapak Ibu secara Profesional.