Jaka Sri Yana, 43 tahun, sama sekali tidak menyangka jika kegemarannya berolahraga mengubah hidupnya dari penjahit menjadi atlet balap kursi roda.
Jaka mengatakan, kedua kakinya lumpuh setelah virus polio menjangkiti dirinya ketika masih berumur dua tahun. Dan Sejak itu Jaka beraktivitas dengan cara merangkak
Jaka mengikuti kursus menjahit di Rehabilitasi Centrum Solo untuk mendapatkan keterampilan menjahit.
Pada tahun 1990-an, Jaka juga mulai menyalurkan hobi berolahraganya. Awalnya Jaka berlatih tenis lapangan.
Jaka sudah bergabung di Yayasan Pembina Olahraga Cacat atau YPOC yang sudah berubah nama menjadi Badan Pembina Olahraga Cacat atau BPOC sebelum menjadi NPC National Paralympic Committee atau NPC. Pada 1995 – 1997 saya mulai ikut balap kursi roda pakai kursi ini juga, tapi rodanya saya ganti pakai roda balap. Tapi saat itu baru cari pengalaman,
“Sebelum jadi NPC National Paralympic Committee atau NPC, saya sudah gabung di Yayasan Pembina Olahraga Cacat atau YPOC yang kemudian berubah namanya jadi Badan Pembina Olahraga Cacat atau BPOC. Pada 1995 – 1997 saya mulai ikut balap kursi roda pakai kursi ini juga, tapi rodanya saya ganti pakai roda balap. Tapi saat itu baru cari pengalaman,” kata Jaka memamerkan kursi roda pertamanya yang masih dia gunakan sampai sekarang.
=====
Amanahkan kebutuhan Kaki Palsu / Kaki Tiruan / Prostesis Bapak Ibu pada Profesional Ortotis Prostetis yang Memiliki Surat Ijin Praktik (SIPOP) maupun Surat Ijin Kerja (SIKOP).
Sesuai dengan PERMENKES NO 22 TAHUN 2013.
Dengan memiliki SIPOP atau SIKOP, berarti Profesional tersebut benar benar berkompeten dan berwenang karena :
1. Telah menempuh pendidikan formal Ortotik Prostetik D3 maupun Sarjana Terapan.
2. Lolos Uji Kompetensi.
3. Terdaftar secara resmi sebagai Tenaga Kesehatan Republik Indonesia dibuktikan dengan kepemilikan STR.
4. Memiliki tempat praktik maupun tempat kerja untuk melayani Bapak Ibu secara Profesional
Kami siap melayani secara Profesional.
SIPOP : 010/SIPOP/33.11/XI/2017
Konsultasi gratis : 081327721518