Kian dan Callum penyuka sepakbola tak punya jari kaki. Di lapangan, Kian dan Callum Jarram lincah memainkan bola. Tapi siapa sangka di balik itu keduanya justru tak memiliki kaki yang sempurna. Baik Kian dan Callum terlahir dengan Sindrom Adams Oliver. Sindrom ini mengakibatkan kedua kaki dan tangan seseorang tak tumbuh sempurna. Sehingga rata-rata penyandang sindrom ini tak memiliki jari yang lengkap.
Callum hanya punya dua jari di satu tangan dan tiga jari di tangan lainnya. Sedangkan Kian punya lima jari kecil di satu tangan dan tiga jari saja di tangan lainnya. Kian (10) dan Callum (7) sebenarnya tak sendirian. Mereka mewarisi kondisi ini dari sang ayah, Jon (35). Ketiganya diketahui sebagai satu-satunya penyandang sindrom Adams Oliver di Inggris. Sindrom ini memang langka dan hanya diperkirakan terjadi pada 130 orang saja di seluruh penjuru dunia.
Jon mengisahkan kedua putranya seringkali diberondong pertanyaan tentang kaki mereka yang kecil, ketika berada di sekolah maupun di tempat umum. Semisal kolam renang.
“Saya selalu mendorong mereka untuk menerima hal ini, karena ini bukanlah sesuatu yang memalukan, dan saya bangga mereka bisa melakukannya”. Tuturnya. Namun karena mereka masih bisa berjalan meski tanpa jari kaki, NHS tidak memberi mereka kaki prostetik yang terbuat dari silikon. Untuk itu keluarga harus menggalang dana sendiri agar keduanya bisa dibuatkan kaki prostetik khusus.
Selain disesuaikan dengan ukuran kaki masing-masing. Kaki prostetik tersebut bisa dirancang agar memiliki warna yang sama dengan warna kulit Kian maupun Callum. Rasanya pun lebih nyaman saat dipakai untuk beraktivitas.
“Yang mereka inginkan hanyalah bisa bermain bola tanpa merasa kesakitan, karena selama ini mereka harus menahan itu,” kata Jon. Setelah berhasil mengumpulkan dana sebesar 8.000 poundsterling (kisaran Rp 165 juta). Kian dan Callum dibawa ke Blatchford Clinic, Leicester untuk dibuatkan kaki prostetik. Minggu lalu mereka baru membuat cetakan untuk kaki tersebut.
Cetakan itu kemudian dikirimkan ke London untuk proses penggarapan. Untuk membuat kaki prostetik ini diperkirakan butuh waktu hingga dua minggu. Mark Ledger dari Blatchford Clinic mengaku belum pernah melihat kasus seperti Kian dan Callum selama 25 tahun menjalankan klinik tersebut. “Kaki mereka penuh dengan kapalan, memar dan luka, apalagi karena mereka anak laki-laki yang suka berlarian kesana-kemari,” terangnya.
Akibatnya, lanjut Mark, struktur kaki Kian dan Callum menjadi ikut berubah. Ia pun berharap dengan kaki prostetik tersebut. Kaki keduanya terlindungi dan mungkin saja membantu memperbaiki bentuk kaki mereka yang berbeda akibat sindrom yang mereka alami.
=====
Amanahkan kebutuhan Kaki Palsu / Kaki Tiruan / Prostesis Bapak Ibu pada Profesional Ortotis Prostetis yang Memiliki Surat Ijin Praktik (SIPOP) maupun Surat Ijin Kerja (SIKOP).
Sesuai dengan PERMENKES NO 22 TAHUN 2013.
Dengan memiliki SIPOP atau SIKOP, berarti Profesional tersebut benar benar berkompeten dan berwenang karena :
1. Telah menempuh pendidikan formal Ortotik Prostetik D3 maupun Sarjana Terapan.
2. Lolos Uji Kompetensi.
3. Terdaftar secara resmi sebagai Tenaga Kesehatan Republik Indonesia dibuktikan dengan kepemilikan STR.
4. Memiliki tempat praktik maupun tempat kerja untuk melayani Bapak Ibu secara Profesional
Kami siap melayani secara Profesional.
SIPOP : 010/SIPOP/33.11/XI/2017
Konsultasi gratis : 081327721518